Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

Rumania, Negeri yang Kehabisan Penduduk


Boleh jadi Rumania adalah negara yang paling berhasil mengurangi jumlah penduduknya di tengah-tengah kampanye keluarga berencana di dunia. Bayangkan jumlah penduduk negeri itu turun sebesar 12 persen sejak tahun 2002. Penyebabnya bukan turunnya angka kelahiran, tetapi penduduknya merantau ke luar negeri meninggalkan negeri yang dilanda kemiskinan itu. Ratusan ribu penduduknya menyerbu Inggris agar bisa makan dan bisa bertahan hidup.
Data statistik penduduk memperlihatkan selain penurunan tingkat kelahiran, jumlah orang bermigrasi ke luar negeri, menjadikan penduduk itu kini tinggal 19 juta, berarti mengalami pemurunan hampir tiga juga dalam 10 tahun.
Kantor sensus Rumania mengatakan lebih dari satu juta warganya kerja di luar negeri.
Warga Rumania berbondong-bondong ke luar negeri berharap bisa hidup lebih enak.
Menurut laporan Daily Mail saat ini tak kurang dari tiga juta orang asing cari makan dan numpang hidup di negeri kerajaan yang dipimpin ratu itu.
Sampai kini tak ada angka resmi mengenai orang Rumania yang bekerja di Inggris, yang pasti jumlah mereka terus bertambah. Orang Inggris pun nampaknya senang memperkerjakan orang Rumania ini, bahkan terang-terangan mereka pasang iklan di internet mencari 2.400 perawat Rumania untuk mengisi lowongan kosong itu di berbagai rumah sakit di Inggris. Para tukang dan pekerja kasar pun dicari.
Sementara itu angka pengangguran pun merangkak naik di Inggris. Tapi para bos di Inggris lebih senang cari pegawai dari negara miskin seperti Rumania yang tercatat sebagai negara nomor dua termiskin setelah Bulgaria di Uni Eropah, karena mereka mau digaji rendah.
Berkurangnya penduduk ini ternyata merugikan juga bagi negeri itu, karena tak ada pajak den retribusi dari kegiaran ekonomi penduduk.
Selain tenaga kerja yang berlimpah yang tak dapat ditarik tersebut, rendahnya angka kelahiran juga membuat negeri ini kekurangan penduduk.
Berdasarkan investigasi orang Rumania yang ke Inggris tidak mencari kerjaan yang muluk-muluk, jualan di kaki lima  saja mereka lakoni.
Hidup layak yang mereka dapat di Inggris, rupanya merupakan daya tarik orang Rumania cari kerjaan di Inggris. Akibat orang-orang produktif pada keluyuran di luar negeri, akibatnya di negeri itu hanya tinggal lima juta pekerja yang masih bisa membayar pajak, sedangkan sisanya para pensiunan yang  tidak produktif lagi, anak-anak, petani penggarap, dan pekerja serabutan yang tidak bisa dipajaki.
Sedangkan negeri itu kini kedodoran karena hampir seperempat kas negera dibayar untuk membayar gaji pegawai pemerintah.
‘Kaburnya penduduk ke luar negeri dan rendahnya angka kelahiran menyebabakan penduduk negeri ini menciut,’ ujar Ilie Dumitrescu, jubir kantor statistik negara.
Walau pun hidup jadi pemulung dan hidup di tenda-tenda gypsi, orang Rumania ini senang-senang saja, dan malah beranak pinak di Inggris.
Selain oleh kaum gipsi dari
Tomania, Inggris diramaikan pula oleh pencari kerja dari Hongaria, yang juga mengaku-ngaku sebagai orang Rumania.
Untunglah kita tinggal di Indonesia, kesempatan kerja sebetulnya melimpah, tapi kadang-kadang kesempatan yang ditawarkan tak sesuai dengan kapabelitas pencari kerja. Tapi bila orang cerdas di lingkungan kita mau berpikir semuanya bisa diatasi, tak perlu lagi kita mengirim TKI dan TKW ke Arab Saudi untuk terlantar di bawah jembatan.
Daya gunakan SDM Indonesia ini sesuai kemampuannya. Jangan biarkan mereka tak diberdayakan. Sayang kalau penduduk kita yang berlimpah ini tak kita jadikan modal bagi perekonomian kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

free counters