0
komentar
Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang berada di Indonesia. Bangunan kuno ini begitu banyak menyimpan sejarah. Mulai dari sejarah dibangunnya hingga terbenam akibat letusan gunung berapi dan pada akhirnya ditemukan kembali ke permukaan. Saya memposting artikel ini terinspirasi dari salah satu komentar yang bertanya "Siapa yang membangun Borobudur?". Sebenarnya sejarah ini banyak diceritakan dalam buku dan di dunia maya. Berikut Sejarahnya;




















Setelah era Perang Dunia II yang ditandai dengan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dua blok besar saat itu (Amerika Serikat dan Uni Soviet) terus melakukan eksperimen senjata-senjata nuklir pemusnah massal. Ketegangan-ketegangan di era perang dingin hingga era tahun 80-an dan berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet (USSR) saat itu membuat dua blok besar tersebut terus mencoba menciptakan suatu senjata mematikan yang tidak hanya berpotensi sebagai senjata penghancur massal tapi juga pemusnah peradaban manusia. Inilah tiga bom nuklir terbesar setelah era Perang Dunia II yang pernah diledakkan manusia :
Uji ledakan dilakukan pada tanggal 1 November 1952 pukul 07:15 AM dan menghasilkan ledakan dari sebuah bom yang diperkirakan berkekuatan 10,4 - 12 megaton. Bagaimanapun juga 77% pemicu final berasal dari proses fisi cepat dari tamper uranium., yang berarti bom ini menghasilkan sampah radioaktif yang sangat hebat pula. Bola Apinya selebar 5,2 km, dan awan cendawannya mencapai ketinggian 17 km dalam waktu kurang dari 90 detik. Semenit kemudian mencapai 33 km sebelum stabil di jarak 37 km dengan diameter di puncaknya melebar hingga diameter 161 km. Ledakan ini menciptakan kawah berdiamter 1,9km dan dalam 50 meter serta mengakibatkan terjadinya gelombang setinggi 20 kaki di lautan, juga meninggalkan wilayah sekitar pulau karang yang terkontaminasi berat selama beberapa waktu.
Saat diledakkan, dalam sedetik tercipta bola api dengan diameter seluas 7 km. Bola api ini terlihat di Kwajalein atoll, 450 km dariground zero. Ledakannya meninggalkan kawah selebar 2km dan dalam 75 meter. Awan cendawan-nya mencapai ketinggian 14 km dan diamter hingga 11km dalm waktu semenit. Dalam waktu kurang dari 10 menit meluas hingga ketinggian 40km dan diameter 100km (meluas 6km permenitnya). Akibatnya wilayah awan seluas 7000 mil di lautan Pasifik terkontaminasi termasuk pulau-pulau kecil seperti Rongerik, Rongelap dan Utirik.